Rabu, 13 Mei 2015

Teori Classical Conditioning Menurut Pavlov

Teori Classical Conditioning Menurut Pavlov

a.      Pencetus teori ini adalah Ivan Petrovich Pavlov (14 September 1849
– 27 Februari 1936) adalah seorang fisiolog dan dokter dari Rusia. Ia
dilahirkan di sebuah desa kecil di Rusia tengah. Keluarganya
mengharapkannya menjadi pendeta, sehingga ia bersekolah di Seminari
Teologi. Setelah membaca Charles Darwin, ia menyadari bahwa ia lebih
banyak peduli untuk pencarian ilmiah sehingga ia meninggalkan seminari
ke Universitas St. Petersburg. Di sana ia belajar kimia dan fisiologi,
dan menerima gelar doktor pada 1879. Ia melanjutkan studinya dan
memulai risetnya sendiri dalam topik yang menarik baginya: sistem
pencernaan dan peredaran darah. Karyanya pun terkenal, dan diangkat
sebagai profesor fisiologi di Akademi Kedokteran Kekaisaran Rusia.

b.      Teori ini menjelaskan tentang pengkondisian asosiatif
stimulus-respons. Menurut teori conditioning Pavlov, belajar itu
adalah suatu proses perubahan yang terjadi karena adanya syarat-syarat
(conditions) yang kemudian menimbulkan reaksi (response). Tingkah laku
sebenarnya tidak lain daripada rangkaian refleks berkondisi, yaitu
refleks-refleks yang terjadi setelah adanya proses kondisioning
(conditioning process) di mana refleks-refleks yang tadinya
dihubungkan dengan rangsang-rangsang tak berkondisi lama-kelamaan
dihubungkan dengan rangsang berkondisi. Dengan kata lain,
gerakan-gerakan refleks itu dapat dipelajari, dapat berubah karena
mendapat latihan. Sehingga dengan demikian dapat dibedakan dua macam
refleks, yaitu refleks wajar (unconditioned refleks) atau refleks yang
dipelajari (conditioned reflex).
Objek eksperimen Pavlov, yaitu seekor anjing. Teori ini dilatar
belakangi oleh percobaan Pavlov tentang keluarnya air liur anjing. Air
liur akan keluar, apabila anjing melihat atau mencium bau makanan.
Terlebih dahulu Pavlov membunyikan bel sebelum anjing diberi makanan.
Pada percobaan berikutnya begitu mendengar bel, otomatis air liur
anjng akan keluar meskipun belum melihat makanan, artinya perilaku
individu dapat dikondisikan.

c.      Kelebihannya, pada teori Pavlov ini individu tidak menyadari bahwa
ia dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya, hal ini
sangat membantu dan memudahkan pendidik dalam dunia pendidikan untuk
melakukan pembelajaran terhadap peserta didiknya.

d.      Kelemahan dari teori conditioning ini adalah teori ini menganggap
bahwa belajar itu hanyalah terjadi secara otomatis, keaktifan dan
penentuan pribadi dalam tidak dihiraukannya. Peranan latihan atau
kebiasaan terlalu ditonjolkan. Sedangkan kita tidak tahu bahwa dalam
bertindak dan berbuat sesuatu manusia tidak semata-mata tergantung
kepada pengaruh dari luar. Aku atau pribadinya sendiri memegang
peranan dalam memilih dan menentukan perbuatan dan reaksi apa yang
akan dilakukannya.
Selain itu, jika kondisi ini dilakukan secara terus menerus, maka
ditakutkan murid akan memiliki rasa ketergantungan atas stimulus yang
berasal dari luar dirinya. Padahal seharusnya siswa didik atau anak
harus memilki stimulus dari dalam dirinya sendiri (self motivation)
dalam melakukan kegiatan belajar dan pemahaman yang diberikan oleh
guru.

e.      Menurut saya teori ini juga cukup baik apabila diterapkan pada
pendidikan Indonesia, contoh penerapan teori ini adalah para pendidik
menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang sudah siap, sehingga tujuan
pembelajaran yang harus dikuasai peserta didik disampaikan secara utuh
oleh pendidik. Pendidik tidak banyak memberi ceramah tetapi instruksi
singkat yang diikuti contoh-contoh baik dilakukan sendiri maupaun
melalui simulasi. Bahan pelajaran disusun secara hierarki dari yang
sederhana sampai pada yang kompleks. Metode Pavlov ini sangat cocok
untuk memperoleh kemampuan yang membutuhkan praktek dan pembiasaan
yang mengandung unsur-unsur seperti: kecepatan, spontanitas,
kelenturan, reflek, daya tahan dan sebagainya. Contohnya: percakapan
bahasa asing, mengetik, menari, menggunakan komputer, berenang,
olahraga dan sebagainya. Teori ini juga cocok diterapkan untuk melatih
anak-anak yang masih membutuhkan dominasi peran orang dewasa, suka
mengulangi dan harus dibiasakan, suka meniru dan senang dengan
bentuk-bentuk penghargaan langsung seperti diberi permen atau pujian.

Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen          : Dirgantara Wicaksono

1 komentar:

  1. TOTO Mango Haldi's Titanium Dams - Titanium Arts
    Description · Finishing Steel · The Duo · Durable Stainless Steel titanium money clip · The men\'s titanium wedding bands Duo citizen promaster titanium · Perfect for Cooking and Baking. titanium wheels This handcrafted gemstone from TOTO was citizen super titanium armor made in Material: Stainless SteelLength: 80 inches

    BalasHapus