a) Pencetus teori ini adalah Burrhusm Frederic
Skinner (lahir di Susquehanna, Pennsylvania, 20 Maret 1904 – meninggal di Massachusetts, 18 Agustus 1990 pada umur 86
tahun) adalah seorang psikolog Amerika Serikat terkenal dari aliran behaviorisme.
b) Teori ini dilandasi oleh adanya penguatan (reinforcement). Menurut Skinner hubungan
antara stimulus dan respon yang terjadi melalui interaksi dengan lingkungannya
yang kemudian menimbulkan perubahan tingkah laku, tidaklah sesederhana yang
dikemukakan oleh tokoh tokoh sebelumnya. Menurutnya respon yang diterima
seseorang tidak sesederhana itu, karena stimulus-stimulus yang diberikan akan
saling berinteraksi dan interaksi antar stimulus itu akan memengaruhi respon
yang dihasilkan. Respon yang diberikan ini memiliki konsekuensi-konsekuensi.
Konsekuensi-konsekuensi inilah yang nantinya memengaruhi munculnya perilaku
(Slavin, 2000). Oleh karena itu dalam memahami tingkah laku seseorang secara
benar harus memahami hubungan antara stimulus yang satu dengan lainnya, serta
memahami konsep yang mungkin dimunculkan dan berbagai konsekuensi yang mungkin
timbul akibat respon tersebut. Skinner juga mengemukakan bahwa dengan
menggunakan perubahan-perubahan mental sebagai alat untuk menjelaskan tingkah
laku hanya akan menambah rumitnya masalah. Sebab setiap alat yang digunakan perlu penjelasan lagi,
demikian seterusnya. Skinner merupakan yang paling akhir sebagai seorang
behavioris, tetapi karena konsep Skinner lebih unggul daripada tokoh sebelumnya
dia yang dianggap sebagai pengembang teori behavioris.
c) Kelebihannya tentu karena teori ini lebih unggul
daripada teori sebelumnya, ia mampu menjelaskan konsep belajar secara sederhana
dan lebih komprehensif.
d) Kelemahan dari teori ini adalah tanpa adanya sistem
hukuman akan dimungkinkan akan membuat peserta didik menjadi kurang mengerti
tentang sebuah kedisiplinan. Hal tersebut akan menyulitkan lancarnya kegiatan
belajar-mengajar. Dengan melaksanakan mastery learning, tugas pendidik
akan menjadi semakin berat.
e) Saya rasa teori ini juga baik bila diterapkan di
Indonesia. Penerapan teori ini misalnya hasil berlajar harus segera
diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan dan jika benar diperkuat,
dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri, dalam proses
pembelajaran tidak dikenakan hukuman, dalam pendidikan mengutamakan mengubah
lingkungan untuk mengindari pelanggaran agar tidak menghukum.
Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen : Dirgantara Wicaksono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar