Tanggal 15/05/2015
A. Pengertian Pendidikan Keluarga
A. Pengertian Pendidikan Keluarga
Pengertian keluarga secara etimologi adalah suatu
kesatuan (unit) dimana anggota-anggotanya mengabdikan diri kepada kepentingan
dan tujuan tersebut (Uyoh Sadulloh,
2006:182).
Sedangkan keluarga menurut istilah adalah dua orang
atau lebih yang tinggal bersama dan terikat karena darah perkawinan dan adopsi.
Pendidikan keluarga merupakan bagian jalur pendidikan luar sekolah yang
diselenggarakan dalam keluarga dan memberikan keyakinan agama, nilai budaya,
nilai moral dan keterampilan (UU Sistem Pendidikan Nasional No. 2 Tahun 1989).
B.
Tujuan, Fungsi dan Ruang Lingkup Pendidikan
Keluarga
1. Tujuan
Pendidikan Keluarga
Tujuan pendidikan
keluarga adalah memelihara, melindungi anak sehingga dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik. Keluarga merupakan kesatuan hidup bersama yang utama
dikenal oleh anak sehingga disebut lingkungan pendidikan utama.
2. Fungsi
Pendidikan Keluarga
Adapun fungsi keluarga menurut MI Soelaeman (1978) adalah :
1. Fungsi
edukatif
2. Fungsi
sosialisasi anak
3. Fungsi
proteksi (perlindungan)
4. Fungsi
afeksi (perasaan)
5. Fungsi
religious
6. Fungsi
ekonomi
7. Fungsi
rekreasi
8. Fungsi
biologis
3.
Ruang Lingkup Pendidikan Keluarga
Untuk mengetahui ruang lingkup pendidikan keluarga
dapat diketahui dari jawaban pertanyaan “sampai berapa jumlah tanggung jawab keluarga
dalam mendidik anak?” tampaknya ruang lingkup tidak terbatas. Sejak anak dalam
kandungan, orang tua sudah bertanggung jawab penuh atas keselamatan dan
perkembangan anak. Tanggung jawab orang tua terhadap perkembangan dan
pendidikan anaknya tampaknya lebih berpangkal pada tanggung jawab instingtif
dan moral. Dan akan bertambah ringan, apabila anak sudah mampu berdiri sendiri
karena pada akhirnya orang tua harus “melepaskan“ anaknya, supaya mampu berdiri
dan tidak lagi tergantung kepada orang tuanya.
C. Pentingnya
Pendidikan Dalam Keluarga
Betapa pentingnya pendidikan keluarga bagi anak-anak yang sedang
berkembang. Pentingnya pembentukan sumber daya manusia berbasis keluarga juga
bisa dilihat dari konsep investment in children memahami perlunya
penguatan keluarga sebagai wahana pengembangan sumber daya manusia dari sudut
pandang orientasi nilai dan perkembangan daya nalar anak.
D. Strategi
Pendidikan Keluarga
Pendekatan pendidikan keluarga adalah secara terpadu,
seimbang antara pendekatan endogenous (menimbulkan dari dalam) dan conditioning
(pembisaan, mempengaruhi dari luar) serta enforcement (pemaksaan).
Anak-anak dalam keluarga sangat kuat proses
identifikasinya kepada orang tua dalam berbagai tingkah laku, cara berfikir dan
cara menyikapi tentang suatu keadaan. Di samping faktor keteladanan, faktor
pembiasaan yang didasarkan atas cinta kasih merupakan sarana / alat pendidikan
yang besar pengaruhnya bagi pembentukan budi pekerti dan moral.
Strategi lain dalam mengembangkan pendidikan dalam
keluarga adalah dengan konsep tumbuh kembang anak yang pertumbuhan fisik dan
otak serta perkembangan motorik, mental, sosio-emosional dan perkembangan moral
spiritual. Ada 3 konsep penting yang mencakup aktivitas yakni pola suh, pola
asah dan pola asih.
Strategi yang dapat digunakan oleh orang untuk
mengembangkan moral dan keterampilannya, yaitu :
1.
Bantulah anak untuk menemukan sendiri tujuan hidupnya.
2.
Bantulah anak mengembangkan perilaku yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan hidupnya.
3.
Jadilah figur ideal bagi anak dalam berperilaku.
4.
Beri semangat dan gugah hati anak untuk berperilaku
terpuji.
Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Nama Dosen : Dirgantara Wicaksono
Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Nama Dosen : Dirgantara Wicaksono
Tidak ada komentar:
Posting Komentar