Rabu, 13 Mei 2015

Perkembangan Manusia (Definisi & Teori)

Tanggal 08/05/2015

A.      Definisi Perkembangan
Perkembangan manusia tidak dapat dipisahkan dari pertumbuhannya.
Akhmad Sudrajat mengemukakan “Perkembangan” dapat diartikan sebagai
perubahan yang sistematis, progresif dan berkesinambungan dalam diri
individu sejak lahir hingga akhir hayatnya. Menurut F. J Monks, dkk.
(2001) bahwa perkembangan merujuk pada suatu proses ke arah yang lebih
sempurna dan tidak dapat diulang kembali.

B.      Teori – Teori Perkembangan
1.      Teori Awal : Preformasionisme (John Locke & J.J Rousseau)
John Locke menyatakan bahwa anak ibarat kertas kosong (teori
tabularasa), sehingga apapun pikirannya yang muncul hampir sepenuhnya
muncul dari pembelajaran dan pengalaman yang mereka peroleh.
Selanjutnya J.J Rousseau, membagi 5 tahap perkembangan, fungsi dan
kapasitas kejiwaan manusia yaitu: (1) Masa bayi (usia 0-2 tahun (2)
Masa anak-anak (usia 2-12 tahun) (3) Masa kanak-kanak akhir (usia
12-15 tahun) (4) Masa dewasa (usia 15-20 tahun) (5) Masa pematangan
(setelah umur 20 tahun).

2.      Teori Pendewasaan / Kematangan (Gesell)
Menurut Gesell bahwa anak dipengaruhi oleh dua faktor utama. Pertama,
anak adalah produk dari lingkungannya. Kedua, berasal dari dalam diri
anak.

3.      Teori Etologis (Charles Darwin)
Charles Darwin meyakini, bahwa seleksi alam diaplikasikan bukan hanya
pada sifat-sifat fisik (seperti warna kulit) namun juga beragam jenis
tingkah laku. Darwin disebut sebagai etolog pertama.

4.      Teori Organismik dan Komparatif (Werner)
Perkembangan menurut Wenner mengacu kepada lebih dari sekadar
berlalunya waktu, kita bisa tumbuh menjadi tua namun tidak berkembang.
Bagi Werner bahwa anak-anak memerlukan kesempatan untuk belajar lewat
aktifitas-aktifitas sensori-motoriknya dan tugas-tugas yang bermakna
secara emosional bagi mereka.

5.      Teori Perkembangan Kognitif (Jean Piaget)
Model kognitif Piaget, dengan asumsi bahwa perkembangan manusia dapat
digambarkan dalam konsep fungsi dan struktur. Teori ini berpendapat
bahwa kita membangun kemampuan kognitif melalui tindakan yang
termotivasi sendirinya terhadap lingkungan.
Piaget membagi skema yang digunakan untuk memahami dunianya melalui
empat periode utama yaitu: (1) Periode Sensorimotor (usia 0-2 tahun)
(2) Periode Pra-operasional (usia 2-6 tahun) (3) Tahapan Operasional
Konkrit (usia 7-12 tahun) (4) Tahapan Operasional Formal (usia 12
tahun sampai dewasa).

6.      Teori  Tahap Perkembangan Moral (Kohlberg)
Kohlberg lebih menyoroti tentang perkembangan moral pada manusia.
Menurutnya, ada enam tahapan perkembangan moral manusia, yaitu:
Tingkat Pertama, bahwa Moralitas Prakonvensional yaitu terdiri dari;
Tahap 1 Kepatuhan dan Orientasi Hukuman dan Tahap 2 Individualisme dan
Pertukaran. Tingkat Kedua, Moralitas Konvensional yaitu; Tahap 3
Hubungan-hubungan Antar Pribadi yang Baik, Tahap 4 Memelihara Tatanan
Sosial. Tingkat Ketiga yaitu, Moralitas Pasca-Konvensional; Tahap 5
Kontrak Sosial dan Hak-Hak Individual, Tahap 6 Prinsip-prinsip
Universal.

7.      Teori Psikoanalitik (Sigmund Freud)
Menurutnya, perubahan psikologis daitur oleh kekuatan-kekuatan bathin,
khususnya kedewasaan biologis. Secara lebih rinci, menurut Sigmund
Freud, ada 6 tahap perkembangan fisiologis yaitu: (a) Oral (usia 0-1
tahun) (b) Fase Anal (usia 1-3 tahun) (c) Fase Falish (3-5/6 tahun)
(d) Fase Latent (usia 5/6 – 12/13 tahun) (e) Fase Pubertas (usia 12/13
tahun – Dewasa) (f) Fase Genital (usia 20 tahun dan seterusnya).

8.      Teori Delapan Tahap Kehidupan Manusia (Erick Erikson)
Secara teoritis ada 8 tahap kehidupan manusia yaitu: (a) Oral; zona
utamanya adalah mulut. (b) Anal; Mode dasar pada tahap ini adalah
retensi dan eliminasi. (c) Falik (Odipal); Mode utama tahap ini
disebut sebagai intrusi berarti penggerakkan ke depan. (d) Latensi;
Paling menentukan bagi pertumbuhan ego. (e) Pubertas (Genital);
Peningkatan pesat di dalam energi sangat mengganggu remaja. (f) Dewasa
Muda; Mencapai keintiman. (g) Dewasa; Sanggup membangun keintiman yang
benar. (g) Senja; Integritas ego vs keputus asaan.

Mata Kuliah : Pembelajaran PKN di SD
Dosen          : Dirgantara Wicaksono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar